Rabu, 05 November 2014

AYO BERHIJAB!!! (Hikmah Dalam Angkot)

Bermula ketika ada seorang akhwat menaiki sebuah angkot yang didalamnya terdapat 3 orang wanita, seorang ibu yang jilbabnya agak panjang (JP), seorang ibu yang memakai jilbab seleher (JS) dan seorang wanita yang memakai rok mini.

Awalnya akhwat tersebut diperhatikan terus, tetapi lama kelamaan si ibu yang memakai jilbab seleher (JS) terlihat amat sinis, sampai-sampai gamis sang akhwat diinjak dan jilbabnya pun ditindih dengan tas. Dengan agak takut-takut sang akhwat berkata: "maaf bu, gamis saya" (sambil menarik jilbab dan gamisnya yang terinjak).

Ibu JS: "Makanya neng jangan pake baju sama jilbab kaya gitu! ribet! pasti gerah tuh!?"
Akhwat itu terkaget sambil tertawa kecil, ia berkata: "Alhamdulillah nyaman bu, bahkan menurut penelitian, baju yang ketat-ketat itu yang bikin panas, soalnya kan udara susah masuk gara-gara celah antara kain dengan badan sempit, kalo saya longgar gini enak bu, dingin lagi hehe ^^".

Ibu JS: "Itu mukanya ditutupin segala, malu ya neng ketahuan jeleknya??" Sang akhwat diam saja, tetapi tiba-tiba seorang Ibu yang jilbabnya agak panjang (JP) menimpali: "Hei Bu, biasanya mah yang pake cadar pada cakep-cakep bu, bersih mukanya, nggak kena debu, terawat, nggak kaya kita nih kusem".

Akhwat itu hanya tersenyum,
Ibu JS: "Ah masa, serem orang-orang yang pake cadar kan??". Ibu JP: "Mana Serem? tadi si neng juga sopan gitu kok ngomongnya kan, gak maen celetak celetuk aja kaya Ibu, makanya bu jangan suudzan.. tanya langsung aja sama orangnya, jangan bisik-bisik itu tidak baik".

Ibu JS: "Neng, ngapain pake cadar segala? Inikan Bukan Arab?"
Akhwat:: "Hehehe, malu bu, sayang juga kalo cantiknya diliat orang banyak, nanti nggak ada hal yang spesial buat suami, kan kasian, istrinya Nabi Muhammad kan juga pake bu (Sambil tersenyum).

Ibu JP: "Tuh kan bu"
Ibu JS: " Ohhhh gitu, iya juga sih... tapi kan yang jual jarang banget."
Akhwat: "Saya penjual gamis bu (tersenyum sambil Promosi).
Akhirnya mereka pun ngobrol seru sampai akhirnya sang akhwat turun lebih dulu.
"Hmmmm Kasihan sama mbak nya yang pake rok mini, taku kesindir hihihi
(kisah ini dimuat dengan sedikit perubahan dan atas ijin yang bersangkutan hehe).
_____

Nah, Dari kisah di atas, ada beberapa pelajaran yang bisa kita ambil,
1. Jilbab yang syar'i adalah sebagaimana disebutkan oleh syaikh al-albani dalam kitabnya jilbab Mar'ah Muslimah,
  • Hendaklah jilbab menutupi seluruh badannya kecuali wajah dan telapak tangan, jika keduanya ditutup maka ini jelas lebih suci dan utama.
  • Tidak ketat sehingga menggambarkan lekuk tubuh.
  • Kainnya harus tebal, tidak tipis dan tidak tembus pandang sehingga menampakkan kulit tubuh.
  • Tidak menyerupai pakaian laki-laki
  • Tidak mencolok dan berwarna yang dapat menarik perhatian.
  • Tidak menyerupai pakaian wanita kafir.
  • Bukan pakaian untuk mencari popularitas.
  • Tidak diberi parfum atau wangi-wangian secara berlebihan.
2. Janganlah jilbab lebar serta cadar menjadi sebab seorang muslimah menjauh dari lingkungan sekitar, pergaulannya menjadi semakin eksklusif, kaku, tidak ramah dengan orang diluar kelompoknya dan terkesan paling benar serta akan masuk surga sendiri. Pandangan seperti inilah pandangan yang salah dan keliru yang semestinya kita luruskan dan kita perbaiki kembali terutama bagi sekalian akhwat serta ummahat (Ibu-ibu) yang sudah mengenal dakwah sunnah. Memang, terdapat Hadist yang mengatakan bahwa, "Islam muncul dalam keadaan asing, dan ia akan kembali dalam keadaan asing, maka beruntunglah orang-orang yang terasingkan itu." (HR Muslim, no.208).

Namun keterasingan ini maksudnya adalah orang-orang yang tetap baik tatkala masyarakat telah diliputi kerusakan, ditengah banyaknya manusia yang jauh dari syariat islam, jauh dari sunnah. Namun dalam pergaulan, tetap mereka adalah kaum muslimin yang mungkin masih jahil (belum tahu) yang tentunya harus kita beritahu tentang syariat  islam ini. Dan  mereka pun punya hak seperti dalam hadist berikut yang artinya:

"Hak seorang muslim atas muslim lainnya ada lima: menjawab salam, menjenguk orang sakit, mengantar jenazah, memenuhi undangan dan mendoakan yang bersin." (HR. Bukhari, no. 1240 dan muslim, no.2162).

Semoga bermanfaat sahabat-sahabat yang dirahmati Alloh. Wallohu'alam Bishawab.

0 komentar:

Posting Komentar